Selasa, 25 Desember 2012

Bedah website perusahaan yang didalamnya terdapat marketing Mix 4 (Promosi, Produk, Penyaluran dan Harga)

Berikut dibawah ini , merupakan tampilan web dari sebuah produsen kendaraan bermotor merek FORD (www.ford.co.id) yang akan saya bahas dan jelaskan dari sisi Marketing MIX 4 


Apa itu Marketing Mix 4 ?
Marketing Mix 4 itu sendiri merupakan strategi marketing yang menjadi satu kesatuan yang saling mendukung seperti gambar  dibawah ini : 



Yang pertama, website tentunya merupakan suatu sarana marketing, dalam dunia marketing, promosi merupakan strategi yang penting dalam meningkatkan penjualan, seperti pada tampilan website (www.ford.co.id) berikut ini : 


Kemudian, selain perlu nya menginformasikan promosi apa saja yang akan diberikan produsen kepada costumer, tentunya informasi produk pada menu Cars, harga barang pada sub menu daftar Harga mobil dan kemudian informasi penyaluran(distribusi) pada menu daeler dimana produk tersebut dapat dijumpai, tentunya menjadi suatu informasi yang valuable bagi costumer, dengan demikian tentunya akan memudahkan costumer mencari produk dan barang yang diinginkan dengan sarana informasi produk yang lengkap dari produsen akan sangat   berpengaruh positif dan menyumbangkan effort yang besar dalam penjualan produk. 


Dengan demikian, berdasarkan isi konten dan informasi yang dapat diperoleh pada website ini (www.ford.co.id) , maka website ini masuk dalam kategory website Marketing Mix 4, yaitu 

1. Promosi 
2. Produk 
3. Tempat /penyaluran/distribusi
4. Harga

Keempat strategi marketing tersebut saling mempengaruhi (independent), sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan, yaitu strategi acuan/bauran. Sedangkan strategi marketing mix merupakan bagian dari strategi pemasaran (marketing strategy), dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan variable pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran. Pemasar harus mengupayakan agar keempat variable dapat terpadu sehingga akan mempengaruhi tanggapan costumer yang pada gilirannya akan dapat memberikan kepuasan-kepuasan dalam melayani costumer. Hubungan antara Variabel-variabel Bauran Pemasaran dengan Pasar Sasaran Setiap variable bauran pemasaran terdiri dari beberapa subvariabel lagi yang akan membentuk masing-masing bauran, yaitu produk mix, price mix, place mix, dan promotional mix. Dari masing-masing variable bauran pemasaran itu akan diarahkan pada pasar sasaran (target market). Hubungan antara bauran pemasaran (4P) dengan pasar sasaran dapat diilustrasikan seperti berikut :


a. Strategi Produk

Setiap perusahaan di dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan dan share pasarnya, perlu mengadakan usaha penyempurnaan dan perubahan produk yang dihasilkan ke arah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan daya guna dan daya pemuas serta daya tarik yang lebih besar. Strateginya adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, melalui peningkatan penjualan dan peningkatan share pasar. Dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsure yang paling penting karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lain. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang acuan/bauran produk (Product Mix), merk dagang (Brand), cara pembungkusan atau kemasan produk (Product Packaging), tigkat mutu/kualitas dari produk dan pelayanan (services) yang diberikan. Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.
Bauran Produk (Product Mix) Kualitas Pembungkusan Merk Desain Garansi Pelayanan Jalur produk PASAR SASARAN (TARGET MARKET)
Bauran Promosi (Promotional Mix) Pengiklanan Promosi penjualan Penjualan pribadi Publisitas
Bauran Distribusi (Place Mix) Jenis saluran distribusi Intensitas distribusi Daerah penjualan Pergudangan Alat transport
Bauran Harga(Price Mix)Syarat2 penjualan Potongan harga Penetapan harga
Pada hakikatnya, seseorang membeli produk bukan karena fisik produk itu semata-mata tapi karena manfaat yang ditimbulkan dari produk yang dibelinya. Pada dasarnya, produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu:

Produk inti (Core Product), merupakan inti yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh oleh seorang pembeli (konsumen) dari produk tersebut.
Produk formal (Formal Product), merupakan bentuk, model, kualitas/mutu, merek dan kemasan yang menyertai produk tersebut.
Produk tambahan (ougemented product), merupakan tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan (instalasi), pelayanan, pemeliharaan dan pengangkutan secara cuma-cuma.



b. Strategi Harga

Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan. Dalam penentuan baik untuk harga jual atau harga beli pihak bank harus berhati-hati. Sebab, kesalahan dalam penentuan harga akan menyebabkan kerugian bagi produsen . Dalam menentukan harga harus dipertimbangkan berbagai hal, misalnya tujuan penentuan harga tersebut, hal ini disebabkan dengan diketahuinya tujuan penentuan harga tersebut menjadi mudah. Sedangkan tujuan penentuan harga secara umum adalah sebagai berikut:

1) Untuk bertahan hidup.
2) Untuk memaksimalkan laba.
3) Untuk memperbesar market share.
4) Mutu produk.
5) Karena pesaing.

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga:
1) Kebutuhan dana
2) Persaingan
3) Kebijaksanaan pemerintah
4) Target laba yang diinginkan
5) Jangka waktu
6) Kualitas jaminan
7) Reputasi perusahaan
8) Produk yang kompetitif
9) Hubungan baik

c. Strategi Penyaluran (Distribusi)

Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dibidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk ke tangan konsumen atau si pemakai pada waktu yang tepat. Yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah lembaga-lembaga yang memasarkan produk berupa barang atau jasa dari produsen sampai ke konsumen. Bentuk pola saluran distribusi dapat dibedakan menjadi:1) Saluran langsung: Produsen → Costumer
2) Saluran tidak langsung:
- Produsen → Distributor → Costumer
- Produsen → Distributor→ Dealer → Costumer
- Produsen → Distributor→ Dealer → Pedagang Besar/menengah → Costumer

d. Strategi Promosi

Promosi merupakan salah satu konsep dari Marketing Mix, promosi lebih kepada menawarkan access/channel kepada pembeli. Bagaimana pembeli/nasabah bisa mendapatkan informasi yang lebih baik, bagaimana bank mengedukasi calon nasabah, maka promosi adalah salah satu medium yang tepat! Kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan menggunakan konsep MIX PROMOTION, yang terdiri dari :

Advertensi, yaitu suatu bentuk penyajian dan promosi dan gagasan, barang, atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat massif dan nonpersonal.

1. Personal Selling, yaitu penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya penjualan.

2. Promosi Penjualan, yaitu segala kegiatan pemasaran selain personal selling, advertising and publicity. Yang merajuk konsumen untuk membeli seperti exhibition, roadshow, and all things about selling yang tidak dilakukan secara teratur atau continue.

3. Publicity, yaitu usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara massif seperti layanan masyarakat, berderma dan kegiatan sosial lainnya yang menyangkut nama baik perusahaan dan diliput oleh pers.

Karena sifatnya yang accessible, maka Promosi memerlukan Channel untuk mempromosikan produk suatu Produsen Kendaraan, 
Saat ini dengan adanya internet, kita dapat mengakses info mobil FORD lewat www.ford.co.id. Secara konservatif, Produsen dapat menyalurkan promosinya melalui agent individu (personal channel) maupun saluran nonpersonal (nonpersonal channel).



Senin, 17 Desember 2012

Suatu usaha dari Sistem Manual beralih ke Sistem Online

Dewasa ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi sanagt penting dalam dunia bisnis sebagai suatu sarana / alat bantu dalam upaya memberikan suatu nilai lebih dalam kancah persaingan bisnis. Pembangunan Teknologi Informasi Perusahaan dilakukan secara step by step bertahap sampai sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam penerapannya rencana strategis Teknologi Informasi disesuaikan dengan Rencana Perusahaan, agar setiap penerapan Teknologi Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan. penerapan Teknologi Informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut:

- kebutuhan spesifik Perusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan.

- Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada di dalam Perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management dan lain-lain.
Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi Informasi yang dipergunakan untuk berbagai urusan utilisasi sumber daya Perusahaan anatara lain sistem penggajian, sistem akuntansi & keuangan dan lain-lain.
Tentunya dengan diterapkannya Teknologi IT pada perusahaan yang tadinya menggunakan sistem manual menjadi otomatis, hal ini akan memberikan effort yang postif , diantaranya dapat mengurangi biaya untuk tenaga kerjanya, biaya untuk kertas, alat tulis, waktu,
dengan adanya Konsep Otomatis tentunya akan memperbendek rantai birokrasi, yang tadinya selesai dalam beberapa hari dengan Konsep Otomatis hanya butuh waktu hitungan 1-2 jam,  Apabila waktu tadi kita konversikan ke biaya maka akan mendapatkan penghematan yang besar.
karena dengan IT maka data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja akan menjadikan perusahaan menjadi lebih kompetitif. Sebab dampaknya akan sangat besar bisa jadi karena pengambilan keputusan yang lambat sebuah perusahaan akan kehilangan banyak order.
Dengan penerapan teknologi IT kita akan dapat menghemat baiaya promosi dan pemasaran, karena promosi lewat web site akan sangat murah dan konsumen dapat melihat profil perusahaan dari mana saja diseluruh dunia.
Dengan IT maka sistem akan dapat terintegrasi disemua kantor atau perusahaan sehingga hal ini akan dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan pihak manajemen akan dengan cepat mengetahui kondisi perusahaannya tanpa harus berkunjung ke kantor cabang yang jauh dan memakan biaya transportasi.

Berikut merupakan benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan Konsep Otomatisasi ( Manual beralih ke Online) diantaranya : 

Minimize risk Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan faktor faktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control perusahaan.. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.

Reduce costs Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:

Eleminasi proses Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan.

Simplifikasi
proses Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui situs perusahaan tanpa perlu datang ke bagian pelayanan order.

Integrasi proses Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga).

Otomatisasi proses Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik dari teknologi informasi.

Add Value Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.

Create new realities Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, e-procurement, e-customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.

Disini saya akan ambil sample sebuah perusahaan yang bergerak dibidang fast food atau makanan cepat saji yang mengimplementasikan Sistem Online (beralih dari manual ke online) : 


KFC merupakan suatu usaha dibidang fast food yang memulai bisnis nya dengan konsep manual , yaitu hanya dengan melakukan pemasaran produk lewat store saja, dan hingga saat ini KFC sudah memiliki layanan WEB, Memesan via Call Center utk pesan antar, Memesan lewat Email dan berbagai sarana IT lainnya yang saat ini sedang di aplikasikan dan menjadi salah satu strategi Pemasaran Perusahaan melalui Konsep Online untuk memuaskan dan mempermudah pelanggan dalam memesan produknya.